“Sesungguhnya yang kalian sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezki kepada kalian. Maka mintalah rezki itu di sisi Allah, sembahlah Dia, dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nyalah kalian akan dikembalikan.” [QS Al ‘Ankabut: 17]
Cara Mensyukuri Nikmat Allah Dalam Kehidupan Sehari-Hari adalah dengan melaksanakan ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yaitu menjalankan segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya.
Ketahuilah bahwasannnya Allah mencintai orang-orang yang bersyukur. Hamba yang bersyukur merupakan hamba yang dicintai oleh Allah Ta’ala. Bersyukur tidak cukup hanya dengan ucapan Hamdallah saja, seorang hamba dapat dikatakan bersyukur apabila memenuhi tiga hal, sebagaimana yang disebutkan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah di dalam kitab Al Qaulul Mufid (1/268), yaitu:
Bersyukur dengan hati
Bentuk bersyukur dengan hati adalah dengan meyakini dan mengakui bahwa segala nikmat tersebut adalah semata-mata berasal dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, adapun peran manusia hanyalah sebagai perantara sehingga semua yang terjadi adalah atas izin Allah Ta’ala.
“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya)”. (Qs. An Nahl: 53)
Bersyukur dengan lisan
Hamba yang bersyukur, maka lisannya akan senantiasa digunakan untuk berdzikir, mengucapkan Alhamdulillah sebagai bentuk pujian atas nikmat Allah yang diberikan, membicarakan kepada orang lain tentang nikmat yang Allah berikan kepadanya adalah sebagai bentuk rasa syukur juga dan pengakuan kepada Allah, bukan dengan tujuan untuk membanggakan diri dan menimbulkan rasa iri kepada orang lain.
Allah ta’ala berfirman:
“dan terhadap nikmat Rabbmu, maka hendaklah kamu siarkan.” [QS Adh Dhuha: 11]
Bersyukur dengan anggota tubuh
Bersyukur dengan anggota tubuh artinya menggunakannya untuk melaksanakan berbagai ketaatan kepada Allah ta’ala dan tidak digunakan untuk kemaksiatan. Matanya ia gunakan untuk memandang hal-hal yang baik, pendengarannya ia gunakan untuk mendengar sesuatu yang bermanfaat, dan anggota badannya ia gunakan untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, melaksanakan perkara-perkara yang telah diwajibkan Allah dan menjaga sunnah-sunnah Rasulullah. Semua fasilitas yang telah Allah berikan ia gunakan untuk ketaatan, menggunakan semua nikmat tersebut untuk beramal shalih beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala semata.
Kita berharap dan berdoa semoga kita termasuk hamba-Nya yang senantiasa pandai bersyukur dan terhindar dari kufur nikmat, Aamiin...
Rabu, 30 November 2022
Pengertian Sabar
Sabar adalah tindakan menahan diri dari hal-hal yang ingin dilakukan, menahan diri dari emosi, dan bertahan serta tidak mengeluh pada saat sulit atau sedang mengalami musibah. Untuk bisa sabar dibutuhkan kelapangan hati juga ketabahan, kedua hal tersebut merupakan satu kesatuan yang harus dilewati untuk bisa berada di jalan Allah. Kualitas diri seseorang akan terbentuk dari seberapa kuatnya seseorang untuk tetap bersabar. Semakin sabar seorang hamba maka akan semakin kuat dalam melewati setiap cobaan. Sabar sendiri maknanya sangat luas, tidak hanya menahan diri dari hal-hal yang tidak sesuai aturan Allah SWT, namun juga menahan diri dari nafsu, menahan diri saat di beri kelapangan maupun tatkala dihadapkan dalam situasi yang sempit.
Macam-Macam Sabar
Menurut ulama ada tiga macam sabar yang harus kita miliki, berikut penjelasan ke tiga sabar tersebut:
1. Sabar dalam Ketaatan
Menjadi hamba yang taat tentunya membutuhkan kesabaran yang terus-menerus dan diusahakan bertambah dari hari ke hari. Karena sabar sangat dibutuhkan dalam beribadah kepada Allah, didalam menjalankan kewajibannya, sedekahnya dan dalam membina hubungan baik dengan sesama umat.
2. Sabar dalam Menjauhi Maksiat
Menahan diri untuk tidak mendekati atau bahkan tidak melakukan maksiat menjadi rangkaian sabar yang harus kita miliki, ingat selalu bahwa ada Allah SWT selalu mengawasi dalam setiap aktifitas yang kita jalani.
3. Sabar Menerima Takdir Allah
Seringkali kita menyangkal setiap hal yang telah Allah gariskan namun tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Musibah dan ketidaknyamanan hidup sesungguhnya diturunkan Allah untuk menguji kesabaran hambanya. Sejauh mana kita mampu bersabar, menerima dan berusaha kuat menjalani setiap ujian. Maka setelah mampu melewati ujian Allah akan memberikan kabar gembira sebagai hasil dari kesabaran.
Kehidupan yang dijalani dengan kesabaran maka akan mendapatkan hasil yang baik, menjadi penguat hati yang utama. Dengan sabar kita bisa menjadi hamba yang tangguh dan selalu dalam bimbingan Allah. Dengan sabar kita bisa menjadi hamba yang berhasil. Maka bersabarlah, karena sabar menempati kedudukan tertinggi dalam iman. Semoga dengan sabar kita termasuk dalam hamba yang mulia dalam pandangan Allah SWT. Amiin…
Senin, 14 November 2022
Menjadi Orang Bermanfaat, Kunci Selamat!
Nabi Muhammad Saw berpesan, “Sebaik-baik manusia, adalah yang paling bermanfaat untuk sesamanya.”
Pesan Beliau, jika diamalkan oleh seluruh umat-Nya, pasti akan membuat kehidupan ini terasa lebih nyaman. Bagaimana tidak, semua orang akan berusaha saling berprilaku baik antara sesama.
Pastinya, akan sulit kita menemukan orang-orang saling jegal, saling sikut, saling hantam, atau bahkan saling bunuh. Persis sebagaimana kita kerap melihat fenomena ini di sekitar kita.
Sayangnya, belum semua orang meresapi pesan Nabi. Maka wajar, suasana
kehidupan yang kita idam-idamkan belum juag terjadi. Namun alla kulli
hal, mudah-mudahan Anda yang membaca artikel ini bisa menjadi
pelopornya.
5 PERKARA SEBELUM 5 PERKARA 1. Pergunakan masa mudamu sebelum datang masa tuamu. Masa muda hendaklah dipergunakan sebaik-baiknya untuk menc...
-
TIGA KATA AJAIB YANG MEMBERIKAN MANFAAT Ada tiga kata ajaib yang dapat menjadi kunci keberhasilan komunikasi dengan umpan balik (feedback) p...
-
Hukum Mencari Ilmu Ilmu memiliki kedudukan, Abdul Qadir'Isa dalam bukunya "Haqaaiqu At-Tasawuf" menyebutkan hukum mencari ilmu...